"Efek L" dalam pelapisan elektroforetik mengacu pada fenomena di mana tampilan lapisan berbeda antara permukaan datar (horizontal) dan vertikal dari benda kerja selama proses pelapisan. Secara khusus, permukaan datar biasanya menunjukkan kilap yang lebih rendah, tekstur yang lebih kasar, ketebalan film yang tidak rata, kotoran partikel, dan perataan yang buruk dibandingkan dengan permukaan vertikal. Efek ini tidak hanya berdampak pada kualitas estetika benda kerja tetapi juga dapat mengganggu kinerja pelindungnya. Di bawah ini, kami merinci penyebab Efek L dan solusi yang sesuai.
01 Penyebab Efek L
① Frontend: Pra-perlakuan
- Pembersihan lemak yang buruk atau pembasahan yang tidak memadai, yang menyebabkan partikel, debu, atau gelembung, yang dapat menyebabkan pitting atau, dalam kasus yang parah, paparan substrat.
- Lapisan fosfat yang kasar, yang mengakibatkan perataan lapisan yang buruk dan kilap yang berkurang.
- Lumpur fosfat yang berlebihan, yang menyebabkan pembentukan partikel.
- Cairan pra-perlakuan yang terkontaminasi atau pembilasan yang tidak lengkap sebelum memasuki bak, meningkatkan kotoran dan membentuk partikel.
② Mid-End: Cairan Bak
- Rasio pigmen-terhadap-pengikat yang tidak seimbang (rasio tinggi menyebabkan pengendapan pigmen, meningkatkan partikel).
- Ketidakseimbangan pH: pH tinggi menyebabkan pembasahan yang buruk, sementara pH rendah menyebabkan pelarutan kembali, menipiskan film pada permukaan datar dan menciptakan perbedaan ketebalan antara permukaan vertikal dan datar.
- Kandungan pelarut yang rendah, yang mengakibatkan pembentukan film yang buruk dan pembasahan yang tidak memadai, menyebabkan pitting atau paparan substrat.
- Pertumbuhan bakteri, meningkatkan pembentukan partikel.
- Aliran sirkulasi yang tidak memadai, yang menyebabkan sedimentasi cairan bak dan peningkatan partikel.
- Kinerja sistem anoda yang buruk (misalnya, membran anoda yang tersumbat, konduktivitas yang buruk, atau tabung/pelat anoda yang korosi), menyebabkan medan listrik yang tidak rata.
- Konduktivitas tinggi, yang menyebabkan laju pembentukan film yang tidak konsisten, penuaan cairan bak, kegagalan resin, pengendapan pigmen, atau gelembung pecah.
③ Backend
- Tangki UF (Ultrafiltrasi):
- Pembilasan cat yang mengambang tidak lengkap, menyebabkan garis-garis, tanda aliran, atau partikel.
- pH rendah menyebabkan pelarutan kembali, menipiskan film dan menciptakan perbedaan ketebalan antara permukaan vertikal dan datar.
- Area Pengeringan + Oven: Debu atau kotoran yang mengendap di permukaan menyebabkan pembentukan partikel, sementara aliran udara yang tidak rata menyebabkan variasi suhu di dalam oven, yang mengakibatkan kilap yang tidak konsisten di seluruh benda kerja.
02 Solusi untuk Efek L
① Frontend: Pra-perlakuan
- Tingkatkan konsentrasi dan suhu cairan pra-perlakuan sesuai kebutuhan.
- Sesuaikan parameter larutan fosfat.
- Buang lumpur fosfat.
- Ganti air atau tingkatkan pembilasan luapan secara sering.
② Mid-End: Cairan Bak
- Tambahkan emulsi untuk menyeimbangkan rasio pigmen-terhadap-pengikat.
- Tambahkan asam, tiriskan ultrafiltrasi, atau tiriskan anolit.
- Tingkatkan kandungan pelarut.
- Sterilkan, endapkan, atau pindahkan cairan bak.
- Tingkatkan aliran sirkulasi dan periksa nosel.
- Periksa penyumbatan membran (sterilkan jika perlu) dan periksa tabung/pelat anoda dari korosi.
- Tiriskan ultrafiltrasi, kurangi konduktivitas, dan tambahkan cat baru.
③ Backend
- Tangki UF:
- Periksa nosel yang tersumbat, ganti air secara sering, atau tingkatkan luapan (dalam tangki perendaman).
- Tiriskan ultrafiltrasi atau anolit.
- Pertahankan lingkungan yang bersih, pastikan aliran udara yang merata, ukur kurva suhu oven, dan bersihkan oven secara teratur.
Ringkasan
Efek L adalah cacat pelapisan yang umum dalam pelapisan elektroforetik. Dengan memperkuat pra-perlakuan dan pengelolaan cairan bak, bersama dengan menerapkan langkah-langkah tambahan, Efek L dapat diatasi secara efektif. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi dan stabilitas kualitas tetapi juga meningkatkan kinerja pelindung dan daya tarik estetika dari benda kerja yang dilapisi.