Dalam elektrocoating bodi otomotif, daya lempar adalah parameter teknis yang kritis. Hal ini secara langsung memengaruhi efisiensi pelapisan dan ketahanan korosi film. Mengingat struktur kompleks bodi kendaraan dengan banyak rongga, untuk mencapai cakupan cat penuh pada permukaan eksterior dan interior memerlukan elektrocoat dengan daya lempar tinggi. Oleh karena itu, beberapa faktor kunci yang memengaruhi daya lempar patut mendapat perhatian khusus.
1. Sifat Bawaan Elektrocoat
-
Konduktivitas bak dan resistansi film basah:Yang pertama memastikan ketebalan film yang cukup di area yang tersembunyi (bagian kotak), sedangkan yang terakhir mengontrol ketebalan film pada panel luar.
-
Selama elektroforesis seluruh bodi, bak memerlukan kandungan padatan tinggi (biasanya ~20%), menghasilkan konduktivitas yang lebih tinggi untuk memastikan pengendapan film yang memadai di rongga internal. Semakin rendah resistivitas cat dan semakin tinggi resistansi film basah yang diendapkan, semakin baik daya lemparnya.
2. Kondisi Elektrocoating
-
Waktu pelapisan, suhu, dan tegangan
-
Parameter ini sangat penting selama elektroforesis dan merupakan cara utama bagi personel di lokasi untuk secara langsung menyesuaikan daya lempar.
3. Struktur Objek yang Dilapisi (Bodi Kendaraan)
-
Desain bodi yang tidak masuk akal mencegah medan listrik mencapai rongga internal, yang menyebabkan tidak terbentuknya film di area tersebut—penyebab utama korosi atau perforasi dini yang parah.
-
Oleh karena itu, lubang drainase dan akses harus dirancang secara strategis di area bodi dan rongga kompleks untuk memenuhi target daya lempar dan memastikan pelapisan internal yang lengkap.
4. Kompatibilitas Antara Proses Pra-Perawatan dan Elektrocoat
-
Dampak lapisan konversi pada tegangan pelapisan dan resistansi film basah
Dengan meningkatnya tuntutan akan perlindungan lingkungan dan penghematan energi, proses pra-perawatan yang tidak mencemari (bebas fosfor, bebas logam berat) telah menjadi tren. Fosfatasi tradisional sedang digantikan oleh lapisan konversi non-fosfor yang ramah lingkungan (misalnya, perawatan berbasis zirkonium atau silana).
-
Fosfatasi tradisional sudah matang dan stabil, menawarkan resistansi film basah yang tinggi dan pembentukan film yang konsisten.
-
Perawatan non-fosfor yang ramah lingkungan memiliki resistansi yang lebih rendah, pembentukan film yang lebih cepat, tetapi daya lempar yang tidak stabil.
Dengan demikian, elektrocoat harus dioptimalkan agar sesuai dengan sistem baru ini.
Jingtu’s menunjukkan kompatibilitas yang sangat baik dengan berbagai pra-perawatan non-fosfor yang ramah lingkungan, terutama unggul dalam daya lempar, pengeringan suhu rendah, dan kompatibilitas silana. Saat ini sedang dalam uji coba yang berhasil pada beberapa lini elektrocoating kendaraan OEM domestik.