Hubungan Antara Ketahanan Korosi dari Substrat Logam Berbeda dan Elektro-pelapisan

October 14, 2025
berita perusahaan terbaru tentang Hubungan Antara Ketahanan Korosi dari Substrat Logam Berbeda dan Elektro-pelapisan

Dalam industri pelapisan elektro, substrat logam umum meliputi baja canai dingin (baja paduan rendah), baja canai panas (baja struktural karbon, baja struktural paduan), baja galvanis (galvanis celup panas, elektro-galvanis), aluminium (aluminium murni, paduan aluminium, aluminium cor), besi cor, dan baja tahan karat.


Ketahanan Korosi Logam

  • Baja Canai Dingin (Baja Paduan Rendah):Kurang memiliki ketahanan korosi bawaan tetapi dapat ditingkatkan melalui pelapisan atau galvanisasi.

  • Baja Canai Panas (Baja Struktural Karbon, Baja Struktural Paduan):Menunjukkan ketahanan korosi yang relatif rendah dalam kondisi normal, rentan terhadap oksidasi dan korosi di lingkungan lembab, semprotan garam, atau asam/basa.

  • Baja Galvanis:

  1. Galvanis Celup Panas:Menawarkan ketahanan korosi yang kuat, dengan umur pakai lebih dari 20 tahun, berpotensi hingga 50 tahun.

  2. Elektro-Galvanis:Memberikan ketahanan korosi yang baik, dengan umur pakai sekitar 5 tahun.

  • Aluminium:

  1. Aluminium Murni:Mudah bereaksi dengan oksigen untuk membentuk lapisan oksida padat, mencegah oksidasi lebih lanjut dan memberikan ketahanan korosi.

  2. Aluminium Cor:Memiliki struktur kristal yang tidak stabil, membuatnya rentan terhadap faktor lingkungan dan umumnya menunjukkan ketahanan korosi yang buruk.

  3. Paduan Aluminium:Meningkatkan ketahanan korosi melalui penambahan unsur logam lain, meskipun kinerjanya bergantung pada proses manufaktur dan komposisi paduan.

  • Besi Cor:Memiliki beberapa ketahanan korosi, dengan kinerja bergantung pada komposisi kimia dan mikrostrukturnya.

  • Baja Tahan Karat:Menunjukkan ketahanan korosi, ketahanan panas, ketahanan oksidasi, dan ketahanan terhadap asam dan alkali yang sangat baik karena adanya kromium.

Ringkasan:Baja tahan karat dan baja galvanis menunjukkan ketahanan korosi yang sangat luar biasa.


Hubungan Antara Ketahanan Korosi Substrat Logam dan Pelapisan Elektro

1. Dampak Pelapisan Elektro pada Ketahanan Korosi Logam:

Pelapisan elektro membentuk lapisan pelindung pada permukaan logam, mengisolasinya dari media korosif dan memberikan perlindungan korosi. Keadaan pengeringan cat dan kandungan ion pengotor adalah faktor penting yang memengaruhi ketahanan korosinya. Pengeringan yang tidak memadai menyebabkan pemadatan resin yang buruk, meningkatkan 'permeabilitas air' lapisan, yang dapat menyebabkan korosi pada substrat baja. Kandungan ion pengotor yang tinggi meningkatkan 'penyerapan air' lapisan, mempercepat korosi.

2. Dampak Perlakuan Permukaan pada Ketahanan Korosi:

Perlakuan permukaan logam secara signifikan memengaruhi ketahanan korosi pelapisan elektro. Misalnya, proses pelapisan fosfat atau pelapisan konversi non-fosfat dapat secara signifikan meningkatkan fleksibilitas, ketahanan benturan, dan ketahanan korosi lapisan. Perlakuan ini meningkatkan kekasaran permukaan, sehingga meningkatkan daya rekat lapisan dan perlindungan korosi.

3. Perbedaan Sifat Fisik Substrat Logam:

Sifat fisik baja tahan karat dan baja menyebabkan variasi dalam ketahanan korosi pelapisan elektro. Permukaan baja tahan karat lebih halus dan kurang rentan terhadap kerak oksida, sedangkan permukaan baja mungkin memiliki karat atau keausan, yang memengaruhi keseragaman dan daya rekat lapisan. Pelumasan bawaan baja tahan karat dapat mengurangi daya rekat lapisan, sedangkan permukaan baja yang lebih kasar biasanya menawarkan daya rekat yang lebih baik.

Lapisan galvanis secara inheren memberikan ketahanan korosi yang sangat baik, secara efektif mengisolasi substrat dari media korosif. Selama elektroforesis, lapisan galvanis selanjutnya meningkatkan ketahanan korosi lapisan. Di satu sisi, ia bertindak sebagai anoda pengorbanan, berkarat secara istimewa untuk melindungi substrat; di sisi lain, pelapisan elektro membentuk struktur pelindung dua lapis di atas lapisan galvanis, lebih lanjut meningkatkan ketahanan korosi. Namun, masalah kompatibilitas antara lapisan galvanis dan pelapisan elektro, seperti reaksi kimia, dapat menurunkan kinerja lapisan dan mengurangi ketahanan korosi.

Substrat aluminium membutuhkan kualitas permukaan yang tinggi, karena pelapisan elektro memiliki cakupan yang lebih rendah dibandingkan dengan metode lain. Standar kualitas dan pemrosesan permukaan yang ketat diperlukan untuk memastikan keseragaman. Proses elektroforetik yang tidak tepat dapat menyebabkan cacat seperti kekasaran permukaan atau gelembung. Lapisan oksida aluminium keras pada permukaan aluminium sebelum pelapisan meningkatkan ketahanan korosi.

4. Dampak Komposisi Pelapisan Elektro dan Parameter Proses:

Komposisi dan parameter proses pelapisan elektro juga memengaruhi ketahanan korosi. Misalnya, pelapisan elektro anodik memiliki ketahanan korosi yang relatif lebih lemah, sedangkan pelapisan elektro katodik menawarkan ketahanan korosi yang unggul. Parameter seperti ketebalan lapisan, keseragaman, dan daya rekat harus disesuaikan berdasarkan karakteristik substrat logam yang berbeda untuk mencapai perlindungan korosi yang optimal.


Ringkasan

Ketahanan korosi pelapisan elektro dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perlakuan permukaan substrat logam, sifat fisik logam, dan komposisi serta parameter proses pelapisan elektro. Melalui perlakuan permukaan dan penyesuaian proses yang tepat, ketahanan korosi pelapisan elektro dapat ditingkatkan secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan berbagai substrat logam.