Definisi dari Pinholes dalam Electrocoating: Pinholes mengacu pada lubang atau lubang kecil seperti jarum pada permukaan lapisan film kering setelah pemanggangan, seringkali memperlihatkan substrat. Di bawah ini adalah penyebab dan solusi spesifik untuk pembentukan pinhole dalam film electrocoating katodik.
Tabel Perbandingan: Dengan vs. Tanpa Pinholes
1. pH Cairan Bak Rendah
Masalah: pH rendah menyebabkan kesulitan dalam pengendapan film dan pinhole redissolusi.
Penyebab:
-
Sisa cairan pra-perlakuan asam masuk ke dalam bak.
-
Penambahan aditif asam yang berlebihan.
-
Kebocoran cairan anoda dari tabung/rangka anoda.
-
Membran anoda tersumbat, menghambat pelepasan asam.
-
Penggunaan anoda telanjang, mencegah pelepasan asam.
Solusi:
-
Tambahkan lubang proses yang sesuai ke benda kerja dan perkuat kontrol pra-perlakuan untuk meminimalkan sisa cairan, memastikan pembilasan pra-pelapisan yang menyeluruh.
-
Kurangi atau hentikan penambahan aditif asam (misalnya, asam asetat, asam laktat).
-
Periksa sistem anoda dari kebocoran (periksa apakah anolit menunjukkan warna cairan bak).
-
Ganti membran anoda yang tersumbat dengan yang baru.
-
Gunakan tabung atau rangka anoda, bukan anoda telanjang.
2. Suhu Cairan Bak Rendah
Penyebab:
-
Daya peralatan pemanas yang tidak mencukupi atau peralatan yang menua gagal memenuhi persyaratan suhu produksi.
-
Suhu lingkungan rendah menyebabkan suhu cairan bak turun ketika benda kerja dimasukkan.
Solusi:
-
Pastikan peralatan pemanas beroperasi secara normal.
-
Sedikit tingkatkan suhu cairan bak untuk mengkompensasi hilangnya suhu ketika benda kerja masuk.
3. Kandungan Pelarut yang Tidak Normal dalam Cairan Bak
Penyebab:
-
Kandungan pelarut rendah menyebabkan pembasahan benda kerja yang buruk, menyebabkan pinhole.
-
Kandungan pelarut tinggi memperburuk redissolusi, menghasilkan film basah yang longgar dengan kandungan molekul kecil yang tinggi, menyebabkan pori-pori gas selama pemanggangan dan pembentukan pinhole.
Solusi:
-
Tambahkan pelarut untuk memperbaiki kandungan yang rendah.
-
Lakukan drainase ultrafiltrasi yang sesuai untuk mengurangi kandungan pelarut yang berlebihan.
4. Rasio Pigmen-ke-Pengikat yang Tidak Normal
Penyebab:
-
Rasio pigmen-ke-pengikat yang tinggi.
Solusi:
-
Tambahkan emulsi untuk menyeimbangkan rasio.
5. Konduktivitas Cairan Bak yang Tidak Normal
Penyebab:
-
Konduktivitas rendah menyebabkan pengendapan film tipis dan cakupan yang buruk, menyebabkan pinhole.
-
Konduktivitas tinggi menyebabkan reaksi yang hebat, menghasilkan gelembung berlebihan yang tidak dapat dikeluarkan tepat waktu.
Solusi:
-
Kurangi drainase ultrafiltrasi dan tambahkan bahan segar; jika pertumbuhan bakteri menyebabkan konduktivitas rendah, segera sterilkan.
-
Tiriskan ultrafiltrasi untuk menurunkan konduktivitas.
6. Penuaan Cairan Bak Karena Volume Pembaruan Rendah
Penyebab:
-
Pembaruan bak minimal menyebabkan penuaan yang parah, mengurangi tegangan tembus dan menyebabkan reaksi yang hebat, menghasilkan pinhole.
Solusi:
-
Tiriskan ultrafiltrasi, tambahkan aditif, dan masukkan cat segar untuk mempercepat pembaruan cairan bak.
7. Masalah Material Benda Kerja
Penyebab:
-
Material atau lapisan khusus pada permukaan benda kerja menghasilkan kemampuan basah yang buruk, pembentukan film yang tidak merata, blooming, atau pinhole.
Solusi:
-
Tingkatkan kemampuan basah cairan bak dengan menambahkan pelarut, mengurangi rasio pigmen-ke-pengikat, atau meningkatkan suhu bak.
-
Geser medan listrik ke belakang (lepaskan pelat anoda di pintu masuk bak) untuk memperpanjang waktu pembasahan benda kerja.
-
Tambahkan aditif khusus untuk meningkatkan kemampuan basah cairan bak.